Jumat, 12 Juni 2009

Pasar Majalah Murah Meriah

Di liputan BUKABUKU yang kedua ini, kami akan mengunjungi pasar majalah di Jl. Cikapundung dekat Jl. Braga. Disini terdapat berbagai majalah yang sangat beragam macamnya, mulai dari majalah pengetahuan, otomotif, fashion, ibu dan anak, sampai ke majalah dewasa juga ada di sini. karena disini terdapat majalah yang bekas maupun baru, jadi jangan lupa untuk tetap tawar menawar. Pasar majalah ini buka pukul 8 pagi hingga pukul 11 malam, saat pagi memang terlihat sepi, tapi ketika malam banyak sekali anak muda yang nongkrong disini untuk membeli buku, bertukar pikiran atau hanya ngobrol-ngobrol. Makanya sekali lagi tempat ini cocok untuk kalian yang butuh bacaan hiburan, jangan hanya baca buku pelajaran donk, sekali-sekali otak juga butuh hiburan biar nggak jenuh. Berikut charisma melaporkan dari pasar majalah untuk liputan BUKABUKU.




camera by : tiara agustina

Pasar Buku Bekas Tetap Menjadi Surga Pembaca

apa anda ingin membeli buku dengan harga yang sangat terjangkau? ini saatnya untuk mencoba ke pasar buku bekas di Jl. Dewi Sartika, Bandung. Pasar yang berada di sekitar alun-alun ini menjual berbagai macam buku, mulai dari majalah, komik, novel, buku pelajaran dan pengetahuan umum, ada yang dari dalam negeri maupun luar negeri. Harga buku disini pun sangat terjangkau, karena kebanyakan buku yang tersedia disini adalah buku bekas yang masih layak untuk dibaca. untuk yang ingin megunjungi pasar buku bekas, bisa datang jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Untuk melengkapi informasi, mari kita lihat liputan BUKABUKU bersama charisma di lapangan.





camera by : tiara agustina

Rabu, 10 Juni 2009

Mau Coba Toko Buku Online ?

Buat kalian yang hobi baca buku, cobain aja beli buku lewat toko buku online. Tapi, sebelumnya perhatikan dulu peraturan cara pembeliannya,ya... Nah, ini dia beberapa daftar toko buku online yang bisa kalian kunjungi :

  • www.bukukita.com
  • www.palasarionline.com
  • www.inibuku.com
  • www.buku135.com
  • www.surgabuku.com
  • www.beli-buku.com

Resensi Buku "Tanah Air Bahasa : Seratus Jejak Pers Indonesia"

Judul Buku : Tanah Air Bahasa : Seratus Jejak Pers Indonesia

Penerbit : I:BOEKOE

Tahun : 2007

Buku ini menceritakan seratus tokoh yang berpengaruh dalam sejarah pers Indonesia. Sebanyak lima belas penulis yang tergabung untuk menyusun buku ini. Penyusunan tokoh-tokoh ini bukan disandarkan pada rangkingisasi dan berdasarkan bobot jawara.

Kita sebagai pembaca akan disuguhkan biografi-biografi singkat para tokoh yang menakjubkan. Mereka begitu memiliki dedikasi yang tinggi dengan profesinya sebagai seorang jurnalis. Para jurnalis yang profesional dan masing-masing memiliki idealisme yang berbeda.

Salah satu tokoh yang diceritakan di buku ini adalah Atang Ruswita. Atang Ruswita lahir 23 April 1933 di desa Batujajar, Kabupaten Bandung. Masa kanak-kanak hingga remajanya yang dihabiskan di Batujajar jauh dari kehidupan literasi. Ia meniti karir jurnalistik dar bawah yaitu sebagai korektor surat kabar Pikiran Rakyat setamat SMA pada tahun 1954. Sebelumnya, ia hanya menjadi anggota kolom remaja “Kuntum Mekar” di Lembaran Mingguan Pikiran Rakyat.

Dari korektor, ia meningkat menjadi wartawan daerah di sejumlah daerah di Jawa Barat. Sempat setahun menjadi koresponden PR di Tasikmalaya, kemudian ditarik menduduki desk editor (1960-1968). Pada 1969, ia menjadi Pemimpin Redaksi PR. Kemudian didaulat menjadi pemimpin umum pada tahun 1983. Hampir seluruh waktunya untuk bergelut di dunia pers.

Kala persaingan dunia pers semakinketat. Atang Ruswita membangun koran-koran daerah. Koran-koran itu ditujukan untuk menjadi tameng menghadapi serbuan pesaing di daerah kekuasaan PR. Maka lahirlah Pakuan di Bogor, Mitra Dialog di Cirebon, Fajar Banten di Banten, dan Priangan di Tasikmalaya.

Keberhasilan Atang Ruswita menahkodai Pikiran Rakyat Group patut diacungi jempol. Dengan pendidikan formal yang biasa dan selebihnya otodidak yang terus-menerus balajar, prestasinya memimpin surat kabar patut dihargai. Atang Ruswita mampu berhasil memimpin PR untuk melewati era pertarungan ideologi.

Atang Ruswita sering berpesan, “Tempatkan diri anda tidak melebihi dari sumber berita. Bersikaplah low profile. Jangan merasa lebih pandai dari sumber berita. Bersikaplah selalu rendah hati”. Atang Ruswita meninggal di Bandung, 13 Juni 2003.

Selain Atang Ruswita, masih ada 99 tokoh lainnya. Setelah membaca buku ini, kita sebagai pembaca akan terinspirasi dari berbagai kisah hidup mereka. Bagi yang akan dan sudah terjun di dunia jurnalistik, mereka sangat pentas menjadi teladan yang baik di duni jurnalistik.



(Berdasarkan hasil membaca pemilik blog)

Resume Buku "Seandainya Saya Wartawan Tempo"

Pada Mulanya adalah Sebuah Feature

Feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang teutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan, atau aspek kehidupan. Unsur-unsur yang terdapat dalam feature adalah :

· Kreativitas

· Subjektivitas

· Informatif

· Menghibur

· Awet

· Panjangnya

Modal Penting dalam Menulis

Pada hakikatnya feature adalah seorang yang berkisah. Ia melukis gambar dengan kata-kata, menghidupkan imajinasi pembaca, menarik pembaca agar masuk dalam cerita itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama. Dalam penulisan feature maski tetap menggunakan penulisan jurnalistik dasar, tapi penulisan teknik piramida terbaik sering ditinggalkan.

Keakuratan tetap dibutuhakan saat menjahit kata-kata dan rangkaian kata menjadi cerita yang menarik. Setiap pewarnaan pada isinya tidak boleh menipu pembaca. Bila terungkap tentunya melanggar etika dan tidak akan mendapat kepercayaan lagi. Kecerobohan terhadap fakta dapat membuat kehabisan sumber berita.

Ketidakakuratan kebanyakan disebabkan oleh kelalaian. Langkah-langkah pencegahan menghindari kesalahan fakta adalah :

  1. Bila mewawancarai seseorang tanyakan namanya, umurnya, alamatnya, dan nomor teleponnya.
  2. Bila informasi di atas dapat darti tangan kedua, harap dicek kembali.
  3. Jangan beranggapan mengetahui segalanya.
  4. Bila tulisan mengenai hal yang rumit, pastikan dulu telah mengetahui hal itu.
  5. Bila menggunakan statistik atau data matematis, reporter harus menegcek angka-angkanya dan menghitung.

Mengail, Dengan Lead

Dalam menulis lead yang imajinatif dan menarik, tulislah dengan ringkas dengan menggunakan kata-kata aktif sehingga pembaca ingin membaca. Lead untuk feature memilki tujuan menaarik pembaca untuk mengikuti cerita dan membuat jalan supaya alur cerita lancar. Lead terdiri dari berbagai jenis yaitu :

  1. Lead ringkasan

Hanya inti ceritanya sama seperti dalam penulisan “berita keras”

  1. Lead bercerita

Dengan teknik menciptakan suatu suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama. Sangat efektif untuk cerita petualangan.

  1. Lead deskriptif

Menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian. Cocok untuk penulisan profil pribadi. Kunci dari lead deskriptif adalah pemakaian kata sifat.

  1. Lead kutipan

Kerugian lead semacam ini adlah bahwa kutipan yang dipilih bisa keluar dari isi cerita, bila pokok diletakkan kepada kutipan itu saja. Namun kutipan juga bisa menarik perhatian.

  1. Lead pertanyaan

Efektif bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu pembaca. Sering dipakai apabila tidak berhasil menemukan lead yang imajinatif.

  1. Lead menuding langsung

Penyusunan kata-kata dalam lead ini dapat langsung melibatkan pembaca secara pribadi. Selain itu secara langsung menyeret pembaca ke dalam persoalan dan membawanya untuk membaca tulisan secara keseluruhan.

  1. Lead penggoda

Bertujuan menggaet perhatian pembaca dan menuntunnya supaya membaca seluruh cerita. Dengan cara untuk “mengelabui” pembaca dengan cara bergurau.

  1. Lead nyentrik

Gayanya khas dan tak kenal kompromi itu bisa menarik pembaca, hingga ceritanya laku. Lead ini paling ekstrim dalam bertingkah, namun informatif.

  1. Lead gabungan

Di surat kabar sering ditemukan lead yang merupakan gabungan dari dua atau tiga lead. Lead penggoda bisa digabung dengan lead kutipan.

Tubuh dan Ekor

Bentuk paling umum feature adalah piramida terbalik, tapi ada tambahannya yaitu ending. Memerlukan ending karena dalam menghadapi feature hampir tidak ada alasan untuk terburu-buru dari segi proses redaksionalnya dan hasil akhir dari proses penuturan di atasnya. Jenis penutup yaitu ringkasan, penyengat, klimaks, dan tak ada penyelesaian. Dalam feature dibutuhkan transisi untuk memberi tahu pembaca bahwa akan pindah ke materi yang lain dan meletakkan materi yang lain itu pada perspektif yang selayaknya.

Teknik Penulisan

Ada teknik untuk menjaga agar semuanya berada pada tempatnya yaitu:

  1. Spiral

Setiap alinea menguraikan lebih terinci persoalan yang disebut alinea sebelumnya.

  1. Blok

Bahan cerita disajikan dalam alinea-alinea yang terpisah secara lengkap.

  1. Mengikuti tema

Setiap alinea menggarisbawahi atau menegaskan leadnya.

Siapkan Empat Senjata

Menghadapi pembaca yang kurang semangat dapat diatasi dengan empat senjata yaitu fokus, deskripsi, anekdot, dan kutipan. Fokus adalah langkah penentu baik dalam penentuan cerita maupun dalam penulisannya. Supaya fokus haruslah dengan cermat memilih angle cerita dan memegang teguh untuk mencapai sasaran.

Mencari Ide, Mencari Segi

Setelah mendapat bahan untuk penulisan feature yang dilakukan adlah menentukan dari segi atau sudut mana yang efektif untuk melakukan penulisan. Pendekatan ini disebut story angle. Untuk mencari angle, pakailah imajinasi dan perhatikan orang yang mempunyai pandangan yang unik untuk mengamati suatu persoalan. Angle yang menarik dapat menggaet dan menarik pembaca untuk terus membaca.

Yang Berita dan Yang Bukan

Feature berita adalah feature yang terpengaruh unsur waktu, yang berhubungan dengan peristiwa hangat yang menarik perhatian masyarakat. Sedangkan feature human interest tidak punya nilai berita tapi tidak cepat lekang oleh waktu. Dalam penulisan feature keduanya harus dapat melukiskan suasana.

Profil Pribadi

Cerita mendalam tentang seseorang yang mampu menangkap inti kepribadiannya. Harus menggaet minat pembaca dengan penekanan pada bagian yang menarik dari subyeknya. Tentunya untuk menulis profil pribadi diperlukan adanya riset. Profil pribadi itu berisi deskripsi fisiknya, kecerdasan/kecakapannya, latar belakang, ankedot, dan bahan-bahan gambaran.

Outline

Membuat cerita yang panjang membutuhkan outline sebagai kerangka cerita sebelum mulai menulis. Apabila tidak menggunakan outline akan tergelincir dari fokus. Mulai dengan menentukan awal cerita setelah itu membuat urutan kronologis. Ada beberapa macam urutan logis yaitu sebab-akibat, akibat-ssebab, khusus-umum, dan umum-khusus. Dalam kerangka tulisan juga dapat memikirkan lebih dahulu perlu tidaknya sebuah cerita diletakkan khusus dalam sebuah boks. Boks berfungsi memberi tempat bagi cerita-cerita yang punya hubungan dengan pokok cerita, tetapi akan mengganggu arus cerita bila diletakkan di batang tubuh.



(Berdasarkan hasil membaca penulis)

PIDI BAIQ, "Penulis Buku Serial Drunken"



Kota Bandung terkenal sebagai kota berkumpulnya orang-orang yang kreatif. Banyak musisi dan artis ternama kelahiran Kota Bandung. Salah satunya adalah Pidi Baiq yang eksis dalam berbagai karya seni. Namanya sudah dikenal sejak dahulu, namun lebih terkenal saat Pidi Baiq mengeluarkan buku Drunken Monster dan Drunken Molen. Buku ini cukup diminati banyak pembaca karena kisah-kisah kesehariannya yang penuh dengan humor dituangkan begitu menarik dalam dua buku tersebut.

Kegiatannya sehari-hari adalah pengajar di Bimbingan Belajar Villa Merah. Villa Merah khusus mempersiapkan calon mahasiswa yang akan mengikuti tes ujian Fakultas Seni Rupa dan Design Institut Tekologi Bandung. Pada bimbingan belajar tersebut, Pidi Baiq sebagai pengajar dalam pelajaran menggambar. Keahliannya dalam menggambar juga dibuktikannya di Penerbit Mizan sebagai ilustrator.

Ayah beranak satu ini sedang sibuk mempersiapkan buku ketiganya yaitu Drunken Mama yang merupakan edisi terakhir dari serial Drunken. Pidi Baiq yang terinspirasi dari berbagai macam orang dan apapun di sekitarnya juga sedang sibuk mempersiapkan album The Panas Dalam yang baru. The Panas Dalam merupakan band yang sudah terkenal di Bandung, Pidi Baiq merupakan mantan vocalis dan pencipta semua lagu.

Perbincangan dilakukan di kediamannya Jl. Banyu Biru XI No. N3 Komp. Pasir Pogor, Senin (1/12). Berikut petikan wawancaranya…

Masa kecil anda seperti apa yang menginspirasi menjadi kreatif seperti sekarang ini ?

Mungkin saya suka bikin macem-macem sedari kecil

Siapa yang menjadi inspirasi?

Semua orang yang berada di luar menjadi inspirasi. Karena saya menyukai kebekuan, semakin banyak orang yang beku, semakin saya melawan kebekuan.

Mengapa anda memilih FSRD setelah lulus SMA ?

Karena satu takdir, kedua karena suka menggabar atau nggak suka yang lainnya gitu atau nggak tau aja masuk ke situ.

Anda begitu memiliki banyak karya dan aktif di berbagai kegiatan. Sebenarnya profesi apa yang anda geluti saat ini ?

Banyak, ya masak, ngajar terus menulis,menggambar, dan menyanyi.

Jadi seniman ?

Bukan.

Bukan seniman?

Bukan apa-apa, pemuka agama saya mah….hahaha…

Saat ini anda sedang sibuk apa?

Sekarang mendesigne perangko, udah selesai sih…

Perangko untuk apa ?

Pos Indonesia. Terus saat ini mau mengerjakan shalat duha jam sepuluh (sambil melihat jam dinding), eh udah lewat gara-gara wawancara jadi nggak shalat dhuha.

Terus apa ya menyiapkan album, bikin buku ke tiga, banyaklah…

Rencana ke depan dalam hidup ?

Saya mau buka warnet, udah cukup modal tapi nggak ada waktu aja. Masa depan kan masa yang belum kita injak, jadi yang ringan-ringan aja, kalau berat-berat pusing. Saya juga mau ngeluarin buku bulan depan.

Bagaimana awal mulanya terbentuk band The Panas Dalam ?

Panas dalam itu dibikin bukan sebagai band tapi negara. Iya di ITB kan memproklamasikan diri tahun 1995 memisahkan diri dari Indonesia karena kalau jadi warga negara Indonesia pada waktu orba itu kan berarti jadi budak siapa pemiliknya soeharto, nah daripada jadi budak soeharto memerdekakan diri bikin negara namanya Negara Kesatuan Republik The Panas Dalam, tahun 98 Soeharto turun bergabung lagi sama Indonesia namanya Daerah Istimewa The Panas Dalam gitu.

Terus tiba-tiba jadi band ?

Tiba-tiba jadi band karena saya kan pergi keluar pas balik lagi ke Indonesia penduduknya nggak ada hanya tinggal beberapa jadi bikin band ajalah…

Alirannya ?

Alirannya bebas apa aja…

Mengapa band The Panas Dalam tidak memasuki label rekaman yang lebih besar ?

Karena kami kecil..

Tapi supaya lebih dikenal masyarakat luas ?

Kalau dikenal sama masyrakat luas di Indonesia berarti itu murahan. Selera masyarakat Indonesia rendah nah kalau disukai masyarakat Indonesia berarti rendah

Jadi band-band yang sekarang menurut anda murahan?

Ya ga tau mereka mah…Kan gini kalau saya bawa kaset Rolling Stone dengan Kangen Band ke daerah di desa-desa Indonesia mana yang dipilih ?

Kangen Band.

Kangen Band makanya berarti nggak mungkin donk saya jadi…artinya bukan berarti Rolling Stone itu jatuh kan kualitasnya, ya karena seleranya aja, yang rating tertinggi TV, TV-TV mana yang ratingnya tertinggi ya TV-TV yang murahan.

Lalu mengapa band panas dalam saat ini sepertinya kurang eksis ?

Karena the panas dalam itu…Jarang tampil di acara-acara, jarang mau tampil aja karena sibuk. Kami kan gini bukan budak masyarakat itu jadi kalau kami nggak mau main ya nggak mau aja uang udah banyak.

Pendapat anda tentang perkembangan musik saat ini di Indonesia khususnya?

Perkembangan musik, nggak berkembang, malah kembali ke…

Pada dasarnya yang menilai itu kan masyarakat luar ya akhirnya kalau masyarakat luar ya tidak berkembang ya tidak berkembang juga

Hampir semua lagu band panas dalam karya anda, inspirasi dari mana ?

Bukan hampir, itu semuanya. Ada dari lingkungan sekitar aja mulai dari anjing yang meninggal sampai ke kawan yang meninggal. Panas dalam itu asalnya untuk mahasiswa ITB hanya untuk kampus aja karena orang lain mah nggak akan mungkin bisa mencernanya.

Jadi The Panas Dalam itu eksklusif?

Bukan eksklusif merasa nggak mau keluar aja kan kawan-kawan di TV, orang televisi itu kan kawan-kawan saya, dia pernah nawarin The Panas Dalam masuk TV dong, nggak mau, kita kan pengen masuk surga.

Kalau idola anda dalam bermusik ?

Dulu waktu SMP suka Bob Dylan, Rolling Stone, The Doors, mungkin itu nggak ada lagi, kesini-sininya mah udah nggak ada.

Sekarang mengenai buku, awal mula anda dapat ide mengeluarkan buku?

Jadi saya tuh suka nulis ya…

Dari blog ?

Nggak terbalik saya tuh setelah mau diterbitkan buka blog untuk promosi gitu lho, orang pikir setelah saya buka blog. Saya mah nggak saya kan gini saya ini kan kerja di Mizan, bukan kerja, freelance kan, suka ngegambar ilustrator setiap mau ngegambar kan naskah orang dibaca dulu kan, dibaca dulu mungkin menurut selera saya menurut penilaian saya banyak buku naskah-naskah yang nggak menarik saya, buku-bukunya ah biasa gitu akhirnya membuat saya ingin saya deh yang bikin buku gitu saya udah lama nulisnya dimanapun berada nulis tapi tiba-tiba kemudian nih mizan nih bikin buku saya, ya ilustrasinya saya lagi saya kan kebetulan ilustrator, covernya saya gitu, kadang-kadang ingin kerja sama sama orang kadang-kadang saya dengan orang itu tuh berbeda selera. Akhirnya saya ambil alih semua bukannya nggak percaya mereka juga nggak percaya karena mereka juga nggak percaya saya.

Saya sudah baca buku Drunken Monster & Drunken Molen itu kisah nyata benar kisah nyata keseharian atau hanya karangan belaka?

Kisah nyata itu Timurnya ada (sambil menunjuk anaknya yang juga sering diceritakan, ditulis kisah-kisahnya di dalam bukunya)

Sebenarnya yang diharapkan anda setelah pembaca membaca buku anda itu apa?

Yang diharapkan, diharapakan tidak kecewa. Ya,memberikan inspirasi bahwa hidup ini beraneka warna termasuk ada saya ada banyak hal tergantung apa orang mau ikuti itu mah urusan dia.

Nggak takut dibilang mengikuti buku seperti Raditya Dika?

Nggak saya nggak tahu, saya nggak tahu Raditya, malah sewaktu saya bikin gitu tiba-tiba ada ya udah. Soalnya semenjak ada Raditya Dika buku komedi keseharian itu banyak muncul. Saya itu orang yang jarang nonton, jadi nggak tahu perkembangan luar apalagi saya itu justru dikasih tahu setelah buku itu beredar, Pid ada lho yang bikin buku, oh saya nggak tahu, baca aja nggak pernah. Saya mah baca Quran aja.

Mengapa kebebasan ekspresi menurut saya lebih tertuang pada buku Drunken Monster dibandingkan Drunken Molen ? lebih bebas ekspersi penulisannya?

Karena kan biasa orang kan yah, menurut saya gitu waktu drunken monster kan orang belum ngasih komentar nggak tahu saya mau bikin buku, tiba-tiba bikin buku baru deh orang-orang pada komentar, biasalah so tahu gitu, Pid, diedit dong, Pid ini dong, jadi masukan itu sedikit pasti mempengaruhi saya, karena biar bagaimanapun buku itu kan buat orang lain maka memang harus mendengarkan orang lain juga.

Jadi ikut selera pasar juga?

Nggak maksudnya ada perubahan yang pasti tidak lepas dari sedikit banyak ada komentar-komentar kawan itu yang mempengaruhi biasa kalau awal mah orang nggak tahu kan pas udah terbit orang-orang tahu itu best seller orang-orang mulai deh kawan-kawan, Pid menurut saya sih bukumu itu, tuh kan sekali lagi kalau saya kerja sama orang lain kadang-kadang malah jadi kacau.

Anda bekerja dalam dunia yang penuh kreativitas, sebenarnya bagaimana cara berpikir kreatif seorang Pidi Baiq itu bagaimana ?

Melawan konsesus umum, bersebrangan dengan pendapat umum, jadi kalau pendapat orang A, nggak ah gue B, nanti cari-cari alasannya, padahal saya sendiri nggak tau apa. Kalau misalnya mengikuti pendapat umum itu sama saja mengulang-ngulang, kalau kita membuat kaya yang umum berarti bukan create. Tidak harus berbeda tapi melakukan perkembangan yang sudah ada, kalau membuat sesuatu yang sudah ada di masyarakat sama saja mengulang itu bukan create. Ya, bersebrangan dengan pikiran yang sudah ada diluar dan keduanya berpikir seenaknya saja. Pada dasarnya semua yang ada di dunia adalah jawaban sementara yang dimaksud oleh imajinasi, kita bisa berimajinasi lain karena masih jawaban sementara.