Minggu, 26 April 2009

Botanicalls mempermudah kita berkomunikasi dengan tanaman



Beberapa di antara kita menyukai tanaman-tanaman indah yang berada di halaman rumah kita. Tetapi tidak semua orang memiliki waktu untuk mengurusnya atau melihatnya di tengah kesibukan masing-masing. Tanaman yang merasa diabaikan hanya akan menghancurkan diri berharap anda akan melihat. Dan ketika anda melihat tanaman tersebut, teralmbat untuk member perhatian karena tanaman itu telah mati.

Baik jangan cemas, ini adalah abad 21 dimana tanamanmu bisa bercerita kepada anda! Walaupun itu akan memerlukan beberapa perangkat keras dan satu akun Twitter, tanamanmu sekarang mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan anda, dan anda dapat mengetahui apa yang ia inginkan. itu berarti tidak hanya dengan manusia saja kita dapat berkomunikasi, tetapi dengan tanamanpun bisa.

Satu kotak yang diciptakan oleh suatu perkumpulan yang disebut Botanicalls ini adalah suatu alat yang memberdayakan komunikasi antara tanaman dan anda via Twitter. Prosesnya pun dapat dibilang sederhana ketika perangkat keras disediakan dan perangkat lunak yang dapat diperoleh di sini http://twitter.com/yourplantsID, dan kemudian tanamanmu siap untuk mulai bicara.



Cara kerja Botanicalls, setiap tanaman pada sistem Botanicalls dilengkapi dengan sensor terhubung dengan Arduino Microcontroller yang berisi kode tertentu untuk jenis tanaman. Ketika tanaman dari Microcontroller menetapkan bahwa tanaman kebutuhan untuk membuat panggilan berdasarkan informasi sensor saat ini, ia mengirim data melalui radio Xbee nirkabel ke sebuah gerbang ekspor. Gerbang ini terhubung ke internet, di mana kontak dengan skrip PHP dengan tanaman dari nomor ID dan jenis butuhkan. PHP maka paket informasi ini dan lolos ke pada asterisk, yaitu sebuah sistem telepon-sumber yang menghasilkan panggilan. Bila panggilan yang ditempatkan, prerecorded file audio yang akan diputar, menyatakan bahwa keinginan tertentu tanaman.

Beberapa pesan yang dikirim oleh tanaman kurang lebih adalah, “tolong beri aku air”, “aku kehausan” dan sebagainya. Spider plant, scented geranium, pothos, chives dan Cuban oregano adalah tanaman-tanaman yang telah diuji coba. Dan akan lebih banyak lagi tanaman-tanaman yang akan diuji coba, hingga suatu saat nanti kita bisa berbicara dengan tanaman-tanaman di halaman rumah kita.

sumber :

http://mashable.com/2008/02/25/plant-twitter/
http://www.adafruit.com/blog/2008/10/31/new-botanicalls-kits/

Minggu, 05 April 2009

Media Massa tanpa Filter

Seiring berkembangnya zaman, melalui internet hampir seluruh kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Apalagi dengan kemajuan teknologi ke arah yang lebih konvergen membuat internet semakin sering diakses dimana saja oleh kita. Dengan kemudahan mengakses internet, kita lebih menjadi praktis mendapat berita terbaru. Tak perlu menunggu koran esok hari ataupun acara berita di televisi dan radio. Sehingga internet menjadi media alternative yang efektif bagi kita untuk mengonsumsi informasi.
Hal tersebut menjadikan internet kini beralih fungsi sebagai media massa. Keadaan ini mendorong tumbuhnya penerbitan-penerbitan yang beragam dan memberi alternatif pilihan kepada kita dalam menikmati media massa. Media menjadi begitu mudah dibentuk, dan setiap orang bisa menjadi produsen informasi. Maka dari itu, internet termasuk dalam media massa modern yang memiliki ciri:
1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS atau internet misalnya)
2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual
3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu
4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam
5. Penerima yang menentukan waktu interaksi
Namun internet tak dapat sepenuhnya disebut sebagai media massa karena dalam internet terdapat berbagai informasi tanpa melalui tahap penyaringan. Sehingga isi dari informasi tersebut bisa jadi tidak sesuai dengan kode etik. Sedangkan media massa lainnya yang memiliki pengaturan ketat tentang isi dari sebuah informasi. Serta media massa sesungguhnya memiliki struktur organisasi yang jelas dan tidak sembarang orang yang dapat membuat berita.
Meski pro kontra terjadi, fenomena cyber journalism (jurnalisme internet) terus berkembang secara pesat karena banyak orang yang mengakses internet. Meskipun begitu diharapkan para jurnalis (wartawan) media alternatif tetap harus profesional dan bekerja berdasarkan kaidah jurnalisme, kode etik profesi, dan mematuhi peraturan perundang-undangan tentang pers di Indonesia. Media baru ini pun seyogianya tetap berfungsi sebagai media informasi, edukasi, hiburan, dan kontrol sosial. Pengelolaan media yang profesional, selain untuk menjaga kelangsungan hidup pers, juga untuk menjaga kredibilitas di mata publik.

Sumber Referensi :
file:///C:/Documents%20and%20Settings/MASTER/My%20Documents/prprint.php.htm
http://cewex-fikom.blog.friendster.com/2008/11/internet-berbeda-dengan-media-massa/
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa